Minggu, 14 April 2013

PERBEDAAN HADITS, KHABAR DAN ATSAR


Definisi Sunnah, Hadits, Khabar Dan Atsar

1.         Sunnah (  السنة  )
Menurut bahas adalah jalan, sedangkan menurut istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi berupa perkataan, perbuatan, taqrir (ketetapan), maupun berupa keadaan dan sifat nabi, sebelum atau sesudah diangkat menjadi nabi.
2.         Hadits   (الحديث )
Menurut bahasa adalah baru/dekat, sedangkan menurut istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi berupa perkataan, perbuatan maupun taqrir beliau.
3.         Khabar (الخبر)
Menurut bahasa adalah berita, sedangkan menurut istilah adalah berita yang datang dari selain nabi   ( shahabat dan Tabi’in).
4.         Atsar (الأثر )
Menurut bahasa adalah sisa, sedangkan menurut istilah adalah segala sesuatu yang datang dari shahabat.

akan tetapi ulama’ ada yang menyamakan pengertian ke empat istilah tersebut, sehingga satu menjadi satu makna yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi atau shahabat atau tabi’in berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, ataupun sifat.
Hadits Qudsi (الحديث القدسي)  / حديث الهى  / حديث رباني
                Menurut bahasa adalah perkataan suci, sedangkan menurut istilah adalah sesuatu yang disandarkan oleh Rasulullah kepada Allah selain Al-qur’an. Disebut hadits karena diucapkan oleh Rasulullah. Disebut qudsi karena disandarkan kepada Allah.
Perbedaan hadits qudsi dan hadits nabawi
ü  Hadits qudsi  : lafadnya nari nabi maknanya dari Allah.
ü  Hadits nabawi : lafad dan maknanya dari nabi.
Perbedaan al-qur’an dan hadits qudsi.
a.         Alqur’an adalah wahyu yang lafad dan maknya dari Allah, sedangkan hadits qudsi adalah wahyu yang lafadnya dari nabi dan maknanya dari Allah.
b.        Ada larangan periwayatan al qur’an dengan makna, sementara hadits tidak dilarang.
c.         Haram menyentuh al qur’an bagi orang yang tidak suci, sedangkan hadits tidak haram.
d.        Membaca al qur’an dinilai ibadah, sedang hadits tidak.
e.        ayat al qur’an dibaca dalam sholat. Sedangkan hadits tidak.

ILMU HADITS
MACAM-MACAM ILMU HADITS
Ilmu hadits adalah ilmu yang membahas tentang cara persambungan hadits sampai ke Rasulullah SAW. Dari segi hal ihwal perawinya, ke dhabitan, ke’adilan dan dari tersambung dan tidaknya sanad.
Ilmu Hadits terbagi menjadi dua :
1.    Ilmu Hadits Riwayahعلم حديث رواية
Adalah ilmu mencakup pembahasan tentang segala sesuatu yang dinukilkan/diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW. Baik mengenai perkataan, perbuatan, ketetapan, maupun sifat-sifat beliau.
-          Obyeknya adalah pribadi Nabi dilihat dari perkataan, perbuatan dan taqrirnya.
-          Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan dalam periwayatan.
-          Orang yang pertama menyusun ilmu ini adalah Muhammad bin syihab az Zuhri
2.    Ilmu Hadits Dirayahعلم حديث دراية
Adalah ilmu untuk mengetahui keadaan sanad dan matan, cara menerima dan meriwayatkan hadits serta sifat-sifat para perawi hadits
-          Obyeknya adalah sanad dan matan dilihat dari segi shohih, hasan & doifnya suatu hadits.
-          Tujuannya adalah untuk mengetahui shohih tidaknya suatu hadits.
-          Orang yang pertama menyusun ilmu ini adalah Abu Muhammad bin Abdurrahman Arramahurmuzi.
Dari kedua ilmu hadits diatas lalu muncullah cabang-cabang ilmu hadits:
v  Ilmu Rijalul Haditsعلم رجال الحديث
Adalah ilmu untuk mengetahui para perawi hadits dalam kapasitasnya sebagai perawi hadits.
v  Ilmu Al Jarh Watta’dilعلم الجرح والتعدل
Adalah ilmu yang membahas tentang para perawi hadits dan segi yang dapat menunjukkan keadaan mereka dengan ungkapan atau lafad tertentu.
v  Ilmu Tarikh Ar Ruwahعلم تاريخ الحديث
Adalah ilmu untuk mengetahui para perawi hadits yang berkaitan dengan usaha periwayatannya mereka terhadap hadits.
v  Ilmu Ilalul Hadits علم علل الحديث
Adalah ilmu untuk mengetahui sebab-sebab yang tersembunyi yang dapat mencatatkan seshohihan hadits, seperti mengatakan muttasil terhadap hadits yang munqoti’
v  Ilmu Annaasikh Wal Mansukh علم الناسخ والمنسوخ
Adalah ilmu yang membahas tentang hadits-hadits yang berlawanan yang tidak mungkin untuk dipertemukan, karena materi berlawanan yang pada akhirnya terjadilah saling menghapus dengan ketetapan bahwa yang datang terlebih dahulu disebut mansukh dan yang datang kemudian disebut nasikh.
v  Ilmu Asbabil Wuruudil Hadits علم اسباب الورود الحديث
Adalah ilmu yang membicarakan tentang sebab-sebab nabi menuturkan sabdanya dan waktu beliau menuturkan itu.
v  Ilmu Gharibul Haditsعلم غريب الحديث
Adalah ilmu yang membahas tentang ungkapan dari lafad-lafad yang sulit dan rumit untuk dipahami yang terdapat dalam matan hadist, karena lafadz tersebut yang jarang di gunakan.
v  Ilmu Tashif Wattahrifعلم التصيف واتحريق
Adalah ilmu yang berusaha menerangkan tentang hadits-hadits yang diubah titik atau syakalnya & bentuknya.
v  Ilmu Mukhtaliful Hadits  علم مختليف الحديث
Adalah ilmu yang membahas hadits-hadits yang menurut lahirnya saling bertentangan/berlawanan, kemudian pertentangan tersebut dihilangkan atau dikompromikan.

PEMBAGIAN HADITS
A.      Menurut jumlah rawinya (orang yang meriwayatkan).
Hadits ada dua: 1) Hadits Mutawatir
                                2) Hadits Ahad
Hadits ahad ada tiga bagian: 1) Ghorib, 2)’Aziz, 3) Mansyhur/Mustafidh
1.       Hadits mutawatir
Adalah hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari 10 orang yang menurut kebiasaan, mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk berdusta. Seperti hadits
من كذب علي متعمدا فليبوأ مقعده من النار
2.       Hadits Masyhur/Mustafidh
Adalah hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari 3 orang.
Seperti hadits: طلب العلم فريضة على كل  مسلم
3.       Hadits ‘Aziz
Adalah hadits yang dirieayakan oleh dua atau tiga rowi.
Seperti hadits: لا يؤ من احدكم حتى اكون احب اليه من وا لده وولده
4.       Hadits Ghorib
Adalah hadits yang diriwayatkan oleh seoarang rowi.
عن انس أن النبي ص م أحدكم على صفية بتمر أوسيق 
B.      Menurut diterima dan tidaknya.

1)      Hadits Shohih
Adalah hadits yang sanadnya bersambung dengan diriwayatkan oleh orang yang adil dan terstandari. Menurut bahasa adalah tidak sakit.
Kriteria hadits shohih
1-       sanadnya bersambung
2-      Perawinya adil
3-      Sempurnanya kriteria rowi (sodron & kitaban)
4-      Rowinya tidak melakukan penyimpangan
5-      Rowinya tidak berpenyakit
Hukum-hukum shohih:
1.       Qot’i (pasti benar)
2.       Wajib diamalkan
3.       Wajib diterima
4.       Boleh langsung diamalkan
5.       Hadits shohih tidak terpengaruh walaupun diriwayatkan seorang shahabat
6.       Setiap hadits shohih diucapkan dengan umum.
Macam-macam hadits shohih:
a.       Shohih dztihi : adalah hadits yang meliputi terhadap paling tingginya sifat-sifat diterima.
b.      Sohih lighoirihi: adalah hadits yang tidak meliputi terhadap paling tingginya sifat-sifat diterima, hadits ini pada asalnya tidak shohih akan tetapi karena ada yang mendukung lalu dianggap shohih.
                                          
2)      Hadits Hasan
Menurut bahasa adalah sesuatu yang di inginkan jiwa. Sedangkan menurut istilah adalah hadits yang sanadnya bersambung dengan periwayatan yang adil dengan sedikit dibawah kriteria shohih.
Kriteria/syarat hadits hasan sama dengan hadits shohih bedanya pada syarat no.3 yakni kriteria rowi pada hadits shohih.
Contoh:
Muhammad bin Amr dikenal jujur akan tetapi dia tidak kuat hafalannya .
Hukumnya  sama dengan hukum hadits shohih.
Sebutan hadits sohih dan hasan: جيد, قوي, صالح, ثابت, مقبول, مجيد
Macam hadits hasan:
a.       Hasan lidzatihi حسن لذاته
b.      Hasan liqhoirihiحسن لغيره
Hadits hasan lighoirihi adalah hadits dhoif lalu didukung oleh beberapa faktor lalu berubah menjadi hasan:  
3)      Hadits Dhoif
Dho’if menurut bahasa adalah lemah, sedangkan menurut istilah adalah hadist yang di dalamnya tidak terkumpul kriteria diterima.
Contoh : hadist ini dhi’if, karena di riwayatkan Abi Qois al awadi, sedangkan dia adalah banyak bicaranya.
Hukum hadist dhi’if.
Hadist dho’if tidak boleh di jadikan dasar dalam masalah aqidah dan hukum-hukum. Dan boleh dalam masalah keutamaan (fadho’il), ancman dan kbr gembira. Menurut ibnu hajar syarat bolehnya di amalkan:
1.       Fadho’ilul A’mal
2.       Tidak terlalu dho’if
3.       Tidak dijadikan dasar
4.       Tidak meyakini tetapnya hadist
C.      Menurut sandarannya
حديث  قدسي : الحديث الذي اضيف الى الله
حديث مرفوع : الحديث الذي الى النبي
حديث موقوف : الحديث المضاف الى الصحابى
حديث مقطوع : الحديث الذي أضيف الى التاي بعي فمن دونه


1)      Hadits marfu’
Adalah hadits yang disandarkan kepada nabi berupa perktaan, perbuatan atau taqrir, baik sanadnya bersambung atau terputus.
Contoh: قال الصحا بي قال رسول الله كذا او فعل كذا
(shahabat berkata Rasul bersabda begini atau rasul melakukan ini).
Begitu juga perkataan tabi’in, tabi’it tabi’in dan orang-orang setelahnya.
Macam-macam hadits marfu’
Marfu’ tasrihiسمعت رسول الله يقول..... مرفوع تصريحي
Marfu’ hukmi مرفوع حكمي - (tidak langsung)  قال رسول الله أمرنا- نهينا
2)      Hadits maqtu’
Adalah hadits yang disandarkan kepda tabi’in dan orang setelahnya berupa perkataan & perbuatan, baik bersambung atau tidak.
Contoh: perkataan mujahid (tab’in)لا ينال العلم مستحي ولا متكبر
                        Perkataan Imam Malik(tabi’in)اتقوا الله والشروا هذا العلم وعلموه ولا تكتموه
Hukum hadits maqtu’
Hadits maqtu’ tidak bisa dijadikan hujjah (dalil) sebelum naik ketingkat marfu’
3)      Hadits maukuf
Adalah hadits yang disandarkan kepada shahabat baik berupa perkataan atau perbuatan, bersambung atau tidak.
Maukuf ada dua: 1) maukuf fi’li. 2) maukuf qouli
Contoh:أوتر ابن عمر على الدابة فى السفر وغيره ,,,,, قال ابن عمررضي الله عنه كذا
Hukum hadits maukuf bisa shohih, hasan atau dhoif.
D.      Menurut sambungan sanadnya.
1.       Hadits musnad
Adalah hadits yang sanadnya bersambung dari seorang periwayat ke periwayat yang lain hingga ke rasululah. Oleh  karena hadits musnad di syaratkan:
a.       Disandarkan kepda nabi
b.      Sanaadnya bersambung (tidak putus-putus)
Hukum hadits musnad bisa shohih, hasan atau dhof.
2.       Hadits muttasil
Adalah hadits yang sanadnya bersambung dengan di dengar oleh tiap-tiap rowi dari perowinya  dari orang diatasnya sampai terakhir. Baik berhenti di Rosulullah atau dishohabat, sehingga hadits muttasil hanya mencakup terhadap hadits merfu’ dan maukuf.
Hukum haditss muttasil bisa shohih, hasan atau dhoif.
3.       Hadits musalsal
Menurut bahasa adalah bersambungnya sebagian sesuatu dengan sebagian yang lain. Sedang menurut istilah adalah hadits yang tokoh-tokoh sanadnya datang satu-satu atas satu sifat.
Kadang-kadang hadits musalsal terjadi pada:
a.       Ahwalir ruwatil qouliyah
b.      Ahwalir Ruwatil Fi’liyah
c.       Ahwalir Ruwatil Rowliyah Wal Fi’liyah
d.      Ausofit Tahammul
e.      Zamanir Riwayati
f.        Munanir Riwayati
Hukum hadits musalsal adalah dhoif. Sedang dilihat dari sisi muatan ada shohih.

Selasa, 09 April 2013

Contoh Proposal TA


PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Film horor di masyarakat indonesia saat ini tengah menjadi film yang sangat di minati. Berbagai judul film bertema horor hampir setiap tahunnya bermunculan di pasar. Dengan cerita yang beraneka ragam.
Masyarakat indonesia sendiri merupakan masyarakat yang mayoritas mempercayai hal-hal yang gaib. berbagai peristiwa dan kejadian yang berhubungan dengan hal gaib seringkali menjadi pembicaraan menarik di kalangan masyarakat. Bahkan tidak jarang menimbulkan kontroversi antara kalangan masyarakat yang percaya dengan hal gaib dan yang tidak.
Beberapa film horor yang ada saat ini, banyak menuai kontroversi. Ini di karenakan seringnya film horor yang di selingi adegan-adegan yang terkesan vulgar. Hal ini tentu tidak lantas membuat kualitas film menjadi lebih baik, justru akan membuat image yang negatif bagi masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba menyajikan sebuah film fiksi bertemakan horor yang di kemas dengan lebih menarik. Film ini berlatar belakang dunia pendidikan dimana pemeran utamanya adalah seorang mahasiswa. Penulis berharap dengan memberikan nuansa baru berupa cerita remaja kedalam film bertema horor, dapat menarik minat masyarakat lebih banyak lagi.
B.      Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1.       Minat masayarakat terhadap film horor semakin banyak
2.       Banyaknya film horor saat ini yang di sertai adegan-adegan vulgar.
C.      Batasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya di batasi pada permasalahan membuat film horor dengan latar belakang pendidikan, dan unsur religi.
D.      Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah."Bagaimana membuat sebuah film horor yang lebih mendidik dengan menambahkan unsur humor, edukasi, dan religi di dalamnya"
E.       Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah, Ingin membuat sebuah produk multimedia berupa film horor yang menggabungkan unsur pendidikan dan religi.
F.       Keaslian penelitian
Sampai saat ini di lingkungan pondok pesantren masih belum ada yang membuat sebuah film horor yang lebih mendidik dengan menambahkan unsur humor, edukasi, dan religi di dalamnya
G.     Tinjauan pustaka
1.       Hantu Di Sekolah
Hantu di Sekolah merupakan film horor-remaja Indonesia yang dirilis pada tahun 2004 yang disutradarai oleh Koya Pagayo. Film ini akan dibintangi antara lain oleh Stephanie Pascalia, Raffi Ahmad, Arie K. Untung, William Alvin, dan Wichita Setiawati.
Enam sahabat sejak SMP, sepakat masuk SMU yang sama. Peristiwa berawal dari Tasya (Stephanie Pascalia), yang tertidur di kelas dan mengalami mimpi menyeramkan. Ia merasa diteror hantu perempuan berseragam SMU. Peristiwa itu malah membuat Tasya dihukum guru untuk membereskan buku-buku di perpustakaan. Ia dibantu sahabat-sahabatnya.
Di perpustakaan itu mereka dibentak oleh seorang murid perempuan. Tasya mengenali murid itu sebagai hantu dalam mimpinya. Sejak saat itu keenam sahabat itu sering diganggu sang hantu. Tasya akhirnya bisa menemukan sumber masalah hantu itu di buku tahunan sekolah. Hantu itu arwah penasaran seorang murid di sekolah itu. Ia meninggal bunuh diri karena dihamili kekasihnya.
2.       Pocong rumah angker
Pocong Rumah Angker adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 16 Desember 2010 dengan disutradarai oleh Koya Pagayo yang dibintangi oleh Donita dan Zacky Zimah. Film ini adalah film horor komedi kedua buatan Nayato Fio Nuala. Karena, di film ini, ceritanya sama seperti film sebelumnya, Pocong Jumat Kliwon. Bahkan wajah pocongnya pun sama, dan Zaky Zimah kembali jadi aktor pemicu komedi di film ini.
Zaki, Joana dan Debby mengunjungi rumah kosong yang selama ini dikenal sebagai tempat pembuangan dan penguburan mayat dalam kasus kriminal. Kedatangan Joana, Zaki, dan Debby untuk mendokumentasikan situasi bangunan dengan handycam.
Joana tanpa sengaja menemukan payung usang dan mengembangkannya. Zaki percaya hal tersebut akan mengundang makhluk-makhluk gaib. Semenjak itu Zaki, Joana dan Debby kerap diganggu oleh penampakkan berupa sosok wanita penari Jaipong dan pocong. Mereka menjalani hari-hari dengan perasaan was-was.
Seramnya lagi, Lilis, sang hantu penari jaipong diizinkan menginap di rumah Zaki, Ipung yang menyadari ini gembira sekali. Namun, Zaki takut karena Lilis-lah, hantu penari jaipong di rumah angker yang terlihat menari jaipong.  Zaki berusaha membuktikan Lilis adalah hantu, tapi selalu gagal dan tidak dipercaya Ipung. Namun, ketika Lilis ke toilet kampus Zaki, setelah Ipung menunggu lama, Lilis kepergok berwujud pocong, akhirnya mereka kembali ketakutan.
Ketika Joana dan Debby ingin minta maaf di Rumah Angker, ada seorang Kakek Misterius. Kakek Misterius memperingatkan bahwa hantu penari jaipong dan pocong itu adalah dua sahabat sesama penari jaipong ( Lilis dan sahabatnya ). Lilis dan temannya dibunuh oleh orang yang sama yang menginginkan mereka.
Akhirnya, Zaki, Joana dan Debby memutuskan meminta informasi ke rumah ibu Lilis. ibu Lilis menceritakan bahwa di rumah angker, Lilis dan sahabatnya diperkosa dan dibunuh. ibu Lilis minta maaf karena anaknya telah menganggu mereka, terutama Zaki, yang wajahnya mirip pembunuhnya. Seingat ibu Lilis, roh Lilis datang ke mimpi ibunya dan mengatakan bahwa cincin emas di jari manisnya hilang.
H.      Metode penelitian
1.       Observasi (Penelitian langsung) yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang metode pembuatan film Fiksi yang bisa mendidik dan menambah unsur humor dan religi di dalamnya.
2.       Interview penelitian yang dilakukan dengan koordinasi dan konsultasi dengan beberapa Penduduk setempat tentang metode film fiksi yang biasa diterapkan dalam pembuatan film.
3.       Literatur yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian.

I.        Jadwal penelitian












J.        Daftar pustaka
K.      Curriculum vitae
Nama Lengkap                          : Saifin
NPM                                         : 2009.333.233
TTL                                           : Gresik, 03-04-1990
Program Studi                           : Menejemen Informatika
Nama Orang Tua
        Ayah                                 : Jali  
        Ibu                                     : ila
Latar Belakang Pendidikan:
        SD                                     : SDN 1 tanjung bumi
        SMP                                  : SMP 1 tanjung bumi
        SMA                                 : SMA 1 tanjung bumi
Pengalaman Organisasi              : Pengurus BEM 
Alamat Rumah                          : Sidayu, Gresik
e-Mail                                           : salsel@gmail.com